A.
PENDIDIKAN SEKS
Pendidikan
seks adalah suatu pembelajaran kepada khalayak umum tentang masalah seks.
Kebanyakan masyarakat Indonesia masih memandang bahwa apabila kita berbicara
mengenai seks itu dianggap suatu hal yang tabu. Padahal seks sendiri adalah jenis
kelamin yang membedakan antara pria dan wanita.
Pendidikan
seks dalam hal ini lebih ditujukan kepada para remaja yang rentan akan perilaku
menyimpang seks. Remajka tersebut salah mendapatkan informasi tentang seks.
Jika tidak mendapatkan informasi mengenai seks yang benar, maka mereka akan
termakan tentang mitos-mitos tentang seks yang tidak benar. Informasi seks
sebaiknya didapatkan dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap
anak-anak mereka.
Dari hasil
survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukan bahwa
lebih dari 60% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pra-nikah. Hal
ini tentu sangat mengejutkan mengingat Indonesia dikenal dengan negara yang
menjunjung tinggi nilai moral sehubungan
dengan seks. Mengapa mereka bisa melakukan hubungan seks pra-nikah? Penyebabnya
karena kurangnya pendidikan seks kepada anak dan remaja.
Kapan
sebenarnya waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan seks kepada anak dan
remaja. Banyak orang tua belum mampu terbuka untuk membicarakan masalah seks
dengan anak-anak mereka. Orang tua masih menganggap bahwa membicarakan masalah
seks adalah suatu hal yang tabu. Padahal pendidikan seks terhadap anak dan
remaja hendaknya dimulai sejak dini. Bahkan seharusnya pendidikan seks dimulai
sejak anak masih balita. Jika orang tua menunda untuk memberikan pendidikan
seks sampai anak-anak menginjak usia remaja, maka itu sudah terlambat. Karena
di zaman modern seperti sekarang ini di mana informasi sangat mudah di dapatkan
melalui internet dan teman sebaya, maka sang anak tersebut bisa mendapatkan
informasi yang lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut
pandang yang salah.
Lalu bagaimanakah caranya orang tua memberikan pendidikan seks terhadap
anak-anak mereka jika harus dimulai pada saat masih balita?.bBerikut
ini beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan
tingkat usia anak Anda.
1.
- Balita (1-5 tahun)
Pada usia ini, Anda bisa mulai menanamkan pendidikan seks.
Caranya cukup mudah, yaitu dengan mulai memperkenalkan kepada si kecil
organ-organ seks miliknya secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan detail
karena rentang waktu atensi anak biasanya pendek.
Misalnya saat memandikan si kecil, Anda bisa memberitahu
berbagai organ tubuh anak, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan
jangan lupa penis dan vagina atau vulva. Lalu terangkan perbedaan alat kelamin
dari lawan jenisnya, misalnya jika si kecil memiliki adik yang berlawanan
jenis.
Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin tersebut tidak
boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan terangkan juga jika ada yang
menyentuhnya tanpa diketahui orang tua, maka si kecil harus berteriak
keras-keras dan melapor kepada orang tuanya. Dengan demikian, anak-anak Anda
bisa dilindungi terhadap maraknya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual
terhadap anak.
2. Usia 3-10 tahun
Pada usia ini, anak biasanya mulai aktif bertanya tentang
seks. Misalnya anak akan bertanya dari mana ia berasal. Atau pertanyaan yang
umum seperti bagaimana asal-usul bayi. Jawaban-jawaban yang sederhana dan terus
terang biasanya efektif.
Contoh #1: "Bayi berasal dari mana?" Anda bisa
menjawab dari perut ibu. Atau Anda bisa tunjukkan seorang ibu yang sedang hamil
dan menunjukkan lokasi bayi di perut ibu tersebut.
Contoh #2: "Bagaimana bayi keluar dari perut Ibu?"
Anda bisa menjawab bayi keluar dari lubang vagina atau vulva supaya bisa keluar
dari perut ibu.
Contoh #3: "Mengapa bayi bisa ada di perut?" Anda
bisa menjawab bahwa bayi di perut ibu karena ada benih yang diberikan oleh ayah
kepada ibu. Caranya adalah ayah memasukkan benih tersebut menggunakan penis dan
melalui vagina dari ibu. Itu yang dinamakan hubungan seks, dan itu hanya boleh
dilakukan oleh pria dan wanita yang telah menikah.
3. Usia Menjelang Remaja
Saat anak semakin berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan
mengenai haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi
pada seorang remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil akan mengalami
perubahan bentuk payudara, atau terangkan akan adanya tumbuh bulu-bulu di
sekitar alat kelaminnya.
Dalam kasus seperti ini, anak perempuan biasanya lebih aktif
bertanya mengenai haidnya ketimbang anak laki-laki yang telah mimpi basah.
Biasanya anak laki-laki memilih bertanya kepada teman sebaya mereka dari pada
bertanya kepada orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus lebih intens
dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anak mereka. Orang tua harus
membiasakan untuk selalu mengajak diskusi dengan anak-anak mereka mengenai
perkembangan apa saja yang dialami oleh anak-anak mereka. Hal ini akan membuat
anak mempunyai tempat untuk mengetahui informasi yang benar dari pada
mendapatkan inforamasi yang salah dari teman sebayanya.
4. Usia Remaja
Pada saat ini, seorang remaja akan mengalami banyak
perubahan secara seksual. Anda perlu lebih intensif menanamkan nilai moral yang
baik kepadanya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks bebas seperti
penyakit yang ditularkan dan akibat-akibat secara emosi.
Menurut penelitian, pendidikan seks sejak dini akan
menghindari kehamilan di luar pernikahan saat anak-anak bertumbuh menjadi
remaja dan saat dewasa kelak. Tidak perlu tabu membicarakan seks dalam
keluarga. Karena anak Anda perlu mendapatkan informasi yang tepat dari orang
tuanya, bukan dari orang lain tentang seks.
Karena rasa ingin tahu yang besar, jika anak tidak dibekali
pendidikan seks, maka anak tersebut akan mencari jawaban dari orang lain, dan
akan lebih menakutkan jika informasi seks didapatkan dari teman sebaya atau
Internet yang informasinya bisa jadi salah. Karena itu, lindungi anak-anak Anda
sejak dini dengan membekali mereka pendidikan mengenai seks dengan cara yang
tepat.
B. SEKS DAN SEKS BEBAS
1. Seks
Dalam
usaha untuk memberikan pendidikan seks kepada anak-anak mereka. Pada saat usia
remajalah orang tua harus lebih intens melakukan pendekatan terhadap anak
mereka. Orang tua harus lebih terbuka mengenai seks dan Bahaya Seks Bebas.
Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai seks dan bahaya seks bebas yang
sebaiknya diinformasikan kepada anak.
Arti seks dilihat dari berbagai dimensi yaitu sebagi
berikut;
1. Dimensi Biologis yang berkaitan dengan alat reproduksi. Di
dalamnya termasuk pengetahuan mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur,
gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit
menular seksual), dan bagaimana memfungsikannya secara optimal secara biologis.
2. Dimensi Faal mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan,
bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan seterusnya.
3. Dimensi Psikologis Seksualitas berkaitan dengan bagaimana
kita menjalankan fungsi kita sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis.
4. Dimensi Medis adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di
oleh hubungan seks, terjadinya impotensi, nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
5. Dimensi Sosial Seksualitas berkaitan dengan hubungan
interpersonal (hubungan antar sesama manusia). Seringkali, hambatan interaksi
ditimbulkan oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal
ini dipepgaruhi oleb faktor budaya dan idola asuh yang lebih memprioritaskan
posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus diluruskan. karena jenis kelamin
tidak menentukan mana yang lebih baik atau berkualitas.
2. Seks Bebas
Selanjutnya, setelah anak mandapatkan pengetahuan tentang
seks tersebut, orang tua juga memberikan informasi mengenai bahaya seks bebas.
Seks bebas adalah melakukan aktivitas seks dengan pasangan tanpa diikat tali
pernikahan (perkawinan). Hal ini bisa disebabkan oleh:
1. Pengaruh tontonan berbau pornografi atau pornoaksi
2. Kurangnya pedidikan agama
3. Kurangnya perhatian atau pengawasan
4. Bergaul di lingkungan bebas
Dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas antara
lain:
1. Kehamilan di luar nikah
MBA
(Married by Accident) sering terjadi di kalangan anak muda zaman sekarang.
Mereka sering mengambil jalur pernikahan
bukan karena suatu niat yang kuat untuk membentuk suatu keluarga, akan tetapi
menikah karena untuk menutupi aib mereka. Aib yang terjadi karena telah
melakukan hubungan seks pranikah yang berakibat kehamilan di luar nikah. Keputusan
untuk nikah di usia muda mungkin merupakan keputusan yang tepat menurut orang
tua dari anak-anak mereka yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah
tersebut untuk menutupi aib agar harga diri orang tua tidak jatuh di mata
masyarakat sekitar.
Menurut
BKKBN nikah pada saat usia muda bukanlah usia yang matang untuk membentuk
sebuah keluarga. Karena pada saat muda, kesiapan mental mereka belum matang
untuk membentuk keluarga baru. Selain itu, hamil pada saat usia muda rentan
akan keguguran yang akan membuat mental calon ibu terganggu dan membuat
kesehatannya memburuk.
2. Aborsi yang tidak aman
Kahamilan
usia muda yang terjadi karena hubungan seks pra-nikah akan membuat para remaja
tidak berfikir panjang. Selain terpaksa melakukan pernikahan, untuk menutupi
aibnya, mereka juga banyak yang melakukan aborsi. Akan tetapi, cara melakukan
aborsi yang dilakukan mereka bukanlah cara yang aman. Banyak dari mereka yang mengambil
jalan cepat untuk menggugurkan kandungannya. Seperti aborsi di tempat illegal
atau dengan bantuan informasi yang salah dari internet.
3. Infeksi saluran produksi
Perilaku
seks bebas pada kalangan anak muda pada saat ini tidak dapat dihindarkan. Banyak
dari mereka yang berganti-ganti pasangan hanya untuk memuaskan nafsu birahi
mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa seks bebas dapat mengakibatkan infeksi
pada salauran produksi mereka. Apabila terjadi infeksi tersebut, alat produksi
mereka tidak akan berfungsi dengan baik lagi.
4. Penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS
Selain
infeksi yang terjadi pada alat produksi. Perilaku seks bebas juga rentan akan
penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Karena penyakit itu dapat ditularkan
melalui hubungan seks yang tidak sehat, seperti gonta-ganti pasangan.
Penyakit
kelamin HIV/AIDS mungkin merupakan penyakit yang tidak akan ada obatnya dan
mudah-mudahan tidak akan pernah ditemukan agar para pelaku seks bebas akan
takut dan tidak ada lagi orang yang melakukan seks bebas terebut.
Berikut ini adalah macam-macam jenis penyakit yang
diakibatkan oleh seks bebas.
1. Herpes Genital.
Hampir
31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita
herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2,
adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang
biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun,
tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat
yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan.
Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS
melalui luka di darah.
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa).
Juga
dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan
gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang
tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam
tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Secara umum, penyakit
ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat
mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak
diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang
di AS tertular sifilis tiap tahun.
3. Gonore (Kencing Nanah).
Penyakit
ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik
pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri
ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah
setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat
berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung
atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
4. Klamidia
Kondisi
ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di
Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah
juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat
menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan
gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
Di
Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD
ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis
serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan
melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala
yang sama dapat datang kembali.
6. Hepatitis B
Penyakit
ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang
dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah
melalui vaksinasi.
7. Kanker prostat
Dalam
sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois,
diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker
prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang
sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker
prostat.
8. Kanker Serviks (leher rahim)
Hampir
95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33
persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di
leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun
bisa tertular oleh virus ini.
9. HIV/AIDS
Pertama
kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di
dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini
bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga
kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah
penularannya.
10. Penyakit AIDS
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak
atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang
banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika
kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS
dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS.
Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS
1. Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang
terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
2. Cairan Semen, Air Mani, Sperma
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau
pengaman lainnya, oral seks, dsb.
3. Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman,
pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
4. Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum
susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita
HIV+ :
1. Air liur / air ludah / saliva
2. Feses / kotoran / bab / tinja
3. Air mata
4. Air keringat
5. Air seni / urine
Tambahan
:
Jangan
mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan
dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke
rahmatullah dengan ikhlas.
11. Trichomoniasis
Bisa
menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga
yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir
prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil. Say No to FrEe SeX.
C. CARA MENGATASI SEKS BEBAS
Perilaku seks
bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk
mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat
egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh
oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu,
diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan
komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak
anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk
dia.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media
komunikasi. Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk
mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan
elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang
ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan
dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan
tersebut.
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya
kegiatan olahraga. Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah
seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan
tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan
penyimpangan prilaku seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan
dengan kesehatan produksi. Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan
reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik
secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular
seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian
perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil
tindakan terhadap pelaku seks bebas. Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi
pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Usaha Menghindari Perilaku Seks Bebas
1. Sebagai seorang remaja, kalian harus mempertebal keimanan
guna membentengi diri dari perilaku seks bebas.
2. Membatasi pergaulan antara remaja pria dan wanita agar tidak
terlalu bebas.
3. Membuat regulasi (peraturan) yang melarang ditampilkannya
atau ditayangkannya acara tontonan yang berbau pornografi dan pornoaksi.
4. Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan
perilaku anak harus mencurahkan perhatiannya bagi perkembangan anak dan
pergaulan anak agar anak tersebut tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Dari pembahasan di atas, hubungan
antara pendidikan seks dan KB sangatlah erat. Keduanya menginginkan
terbentuknya suatu keluarga yang harmonis dan bahagia. Sama-sama menginginkan
para remaja untuk tidak sampai melakukan seks bebas yang dapat mendatangkan
penyakit yang sangat berbahaya. Dan sama-sama tidak menghendaki nikah usia
muda. Selain itu, KB melalui BKKBN mengeluarkan buku pedoman untuk pendidikan
seks terhadap anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar